ANALISIS LAPORAN KEUANGAN STANDAR INTERNASIONAL
Bagian ini adalah bertujuan menguji
pentingnya perbedaan dalam akuntansi internasional dari perspektif analisa
laporan keuangan. Kita juga akan menilai tingkat perbedaan sistematis
negara-negara tetangga sebagai dampak dari perbedaan prinsip-prinsip akuntansi
pada ukuran aktiva dan pendapatan. Untuk kepentingan analisis keuangan, tidak
hanya diperlukan untuk menyadari perbedaan akuntansi internasional tetapi juga
mampu menilai dampaknya pada aktiva dan pendapatan serta indikator utama dan
perbandingan yang saling terlibat. Sebagai contoh: Earning Per Share, Return On
Equity, Leverage (gearing),dan sebagainya. Dalam pelaksanaanya, kita akan
melilhat dampak atas perbedaan di dalam prinsip-prinsip akuntansi di seluruh
dunia dengan refensi khusus pada suatu pilihan dari negara-negara besar. ya!
STRATEGI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Berdasarkan
penelitian Akuntasi Internasional Amerika Serikat tentang proyek penghasilan
financial berfokuskan pada bentuk dan isi. Klasifikasi dan agregasi serta
spesifikasi hal-hal tertentu serta laporan keuangan atau anggaran biaya
tahunan. Laporan keuangan didasarkan pada jumlah ukuran pendapatan serta perlu adanya
pemahaman terhadap kunci ukuran finansial dan rasio yang berasal dari laporan
keuangan.
PERBEDAAN AKUNTANSI
INTERNASIONAL DAN ANALISIS PERNYATAAN KEUANGAN
Sejalan
dengan perkembangan bisnis dan pasar keuangan yang semakin meningkat secara
internasional, perbedaan dalam akuntansi internasional pun menjadi lebih
penting dari sudut pandang analisis pernyataan keuangan internsaional.
Perbedaan akuntansi internasional berdampak pada penilaian atas laba dan arus
kas dimasa yang akan datang.
Penilaian/penaksiran
ini penting untuk portofolio investor dalam membuat penilaian atas saham
mereka. Hal ini juga penting untuk perhatian perusahaan dengan foreign direct
investment (FDI)/investasi asing langsung, yang melibatkan penaksiran dari
akuisisi potensial dan partisipasi ventura gabungan atau meningkatnya modal
dari perusahaan yang terdaftar pada pasar saham asing. Jumlah yang bertambah
dari perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham internasional, dengan bursa
efek London yang sudah diambil alih oleh bursa efek New York sebagai bursa efek
yang paling populer,dan banyak lagi bursa saham yang terus berkembang. Sebagai
tambahan telah ada satu peningkatan dramatis dalam kemunculan pasar modal dan
kompetisi untuk investasi internasional
Perbedaan
akuntansi internasional membawa sejumlah permasalahan dari sudut pandang
analisis keuangan. Pertama, dalam mencoba untuk menilai perusahaan asing, ada
suatu kecenderungan untuk melihat laba dan data keuangan lain dari sebuah
perspektif dalam negeri, dan oleh karenanya ada suatu masalah dari melewatkan
efek atas perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan signifikan yang diambil ke
dalam akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin
mempunyai konsekuensi yang sangat serius. Kedua, kesadaran dari perbedaan
internasional menyarankan perlunya untuk menjadi familiar dengan prinsip
akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik data pendapatan
dalam konteks pengukuran. Ketiga,isu tentang perbandingan internasional dan
harmonisasi akuntansi menjadi sorotan dalam konteks. Dalam hal ini, Choi dan
Levich (1991) menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisa dampak
dan relevansi dari perbedaan dalam kemiripan dan ke tidak miripan lingkungan
ekonomi. Dalam lingkungan atau situasi akuntansi yang mirip, perbedaan
akuntansinya adalah ketidak logisan dan petunjuk ke arah hasil yang tidak bisa
dibandingkan. Praktik logikal menyarankan perlakuan akuntansi yang mirip/sama.
Ketika lingkungan ekonomi tidak sama, tetapi, seperti kasus investasi
internasional, perbedaan akuntansi bisa dibenarkan, khususnya dimana letak
ketidak samaan itu ada di peraturan perusahaan, peraturan pajak, sumber
keuangan, kebiasaan bisnis, kebudayaan akuntansi dan seterusnya. Disisi lain
perlakuan akuntansi serupa mungkin dapat dipertimbangkan saat seperti factor
berarti sama. Pentingnya pemahaman factor lingkungan dan budaya begitu
ditekankan.
PERBEDAAN UTAMA DALAM
PRINSIP AKUNTANSI DI SELURUH DUNIA
Adanya
perbedaan akuntansi di seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi cukup
signifikan untuk membuat pekerjaan dari analis keuangan sangat sulit dalam
periode pembuatan perbandingan internasional.
Jika
sekarang kita fokus pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa
negara besar seperti AS, Uni Eropa (termasuk di dalamnya Inggris, Belanda,
Prancis dan Jerman), Brasil, Swiss, China dan Jepang, kita bisa melihat variasi
dari prinsip akuntansu yang digunakan bisa berpengaruh berbeda terhadap pendapatan
dan aset.
Akuntansi
depresiasi di AS dan Uni Eropa, khususnya di Inggris didasarkan pada konsep
dari nilai guna umur ekonomi, dimana di negara lain seperti Prancis, Jerman,
Swiss dan Jepang, peraturan perpajakan secara umum mendorong metode yang lebih
cepat.
Pengukuran
persediaan secara umum didasarkan pada prinsip "lower of cost and
market" tetapi dengan beberapa variasi dalam penaksiran arti dari pasar,
itu adalah, "net realizable value" atau biaya pengganti. LIFO juga
kadang kali diijinkan untuk tujuan pajak (sebagai contohnya Jepang dan AS),
tetapi lebih sering tidak (contohnya Uni Eropa). Kontruksi kontrak
diakuntansikan secara umum menggunakan metode
"percentage-of-completion". Tetapi metode kontrak lengkap yang lebih
konservatif digunakan di Swiss, Cina dan Jerman.
Biaya
bagian penelitian dan pengembangan/Research and Development (R&D) biasanya
dikeluarkan lebih cepat di negara Anglo-Amerika dan Jerman. Meskipun I Brasil
pendekatan yang lebih fleksibel telah diadopsi secara umum. Pendekatan yang
serba memperbolehkan juga diadopsi secara umum ke arah kapitalisasi biaya
peminjaman dari aset.
Perlakuan
dari keuntungan pensiun juga diakuntasikan secara umum atas basis yang
bertambah/ atau proyeks keuntungan yang akan dibayarkan kepada karyawan,
kontras dengan Brasil dan Cina yang menggunakan metode sebaliknya.
Perlakuan
terhadap perpajakan adalah area utama dari perbedaan pengukuran pendapatan
akuntansi menjadi dipengaruhi secara kuat oleh peraturan pajak di Prancis,
Jerman, Swiss, dan Brasil.
Perlakuan
dari kombinasi bisnis di seluruh dunia bervariasi tergantung pada kurang atau
lebihnya metode "pooling-of-interest" atau kumpulan kepentingan,
metode ini dijadikan persyaratan atau diijinkan tergantung pada keadaan
tertentu. Tetapi metode pembelian juga dibutuhkan secara umum. Di Brasil, Cina
dan Jepang metode amortisasi diperlukan dan kontras dengan AS dan Inggris,
dimana mertode amortisasi tidak diperlukan tetapi dilakukan tes kelayakan.
Berkaitan
dengan goodwill, hal-hal lain seperti merk, hak publikasi, dan paten, yang
secara umum dikapitaslisasi, kecuali di Swiss, tetapi subjek biasanya
diamortisasi, jika tidak maka diadakan tes kelayakan.
Akhirnya,
hal-hal yang berkaitan dengan translasi mata uang asing adalah penting dalam
tujuannya untuk mendapatkan pengukuran untuk memilih antara average atau
closing rate. Disini, spertinya ada beberapa fleksibilitas secara umu, dengan
kurs aktual ataupun kurs rata-rata.
Meskipun
adanya pertumbuhan kekhawatiran terhadap perbedaan prinsip pengukurann dan
praktiknya secara internasional, kurang lebih yang diketahui tentang dampak
keseluruhan dari perbedaan akuntansu atas pendapatan dan ekuitas pemegang
saham. Meskipun begitu, perbedaan kepada berbagai aspek pengukuran akuntansi
mungkin telah dikompensasi satu sama lain agar secara luas dampak
keseluruhannya tidak terlalu signifikan. Pertanyaan pentingnya adalah apakah
perbedaan akuntasnsi secara sistematis berdampak terhadap pengukuran
pendapatan, dengan kata lain, apakah perbedaan ini sangat berarti?
Meskipun
telah dilakukan riset yang sangat terbatas mengenai dampak kuantitatif dari
perbedaan akuntansi internasional, ada bukti kuat antara hubungan prinsip
akuntansi di AS dengan Inggris, beberapa negara Uni Eropa, dan Jepang.
DAMPAK PERBEDAAN
AKUNTANSI AMERIKA SERIKAT DENGAN INGGRIS: SUATU ANALISIS KUANTITATIF
Penguaan GAAP Amerika
Serikat sebagai suatu ukuran, maka dapat dilihat sebagai suatu penilaian
hubungan antara pelaporan laba dibawah GAAP inggris dan pelaporan laba GAAP
Inggris yang disesuaikan dengan GAAP Amerika Serikat.
Indeks konservatisme
dapat dihitung, seperti ditunjukan oleh Grey (1980), menggunakan rumus sebagai
berikut:
1
- [RA-RD]
RA = Laba setelah
disesuaikan
RD = Laba
Partial index of
conservation = 1 - [Parsial Adjusment]
Secara ringkas,
perbedaan antara praktek mengenai prinsip-prinsip akuntansi Amerika Serikat dan
Inggris lebih sedikit konservatif atau Amerika Serikat memiliki dampak yang
jauh lebih kuantitatif atass suatu laba yang berkaitan. Walaupun hal itu
bertentangan dengan dengan kekuatan yang diharapkan dari dua Negara utama
Anglo-Amerika tersebut dengan tradisi akuntansi serupa, suatu pertanyaan
penting namun menunjukkan.
SUATU PERSPEKTIF GLOBAL
ATAS PENGUKURAN LABA
Bukti yang tersedia menghendaki bahwa
pendapatan yang telah diukur sesuai dengan prinsip atau dasar akuntansi Inggris
secara sistematis selalu lebih tinggi atau sedikit konservatif daripada
pendapatan yang telah diukur dengan dasar atau prinsip Amerika Serikat. Namun
apa yang kita ketahui tentang pengaruh kuat yang relative dari dasar atau
prinsip akuntansi Anglo – Amerika tentang pendapatan yang berbandingdengan yang
ada pada benua Eropa dan Jepang.
Benua Eropa
Pentingnya pemahaman
bagaimana perbedaan akuntansi dapat mempengaruhi penafsiran akun perusahaan
dieropa telah ditekankan lagi baru-baru ini. Namun secara keseluruhan
mempengaruhi pengaruh terhadap laba. Usaha awal untuk mengukurnya dalam
praktek, dampak prinsip akuntansi di prancis dan prinsip-prinsip akuntansi
jerman dibandingkan dengan prinsip-prinsip akuntansi inggris telah dilakukan
oleh Gray (1980) dalam suatu studi empiris perusahaan untuk periode 1972-1975.
Weetman dan Gray (1991) menguji dampak perbedaan akuntasi atas laba. Prakteknya
di Belanda, Swedia, dan Inggris. Dari hasil penelitian cenderung mengatakan
bahwa Belanda memiliki tingkat konservatifme yang rebih rendah, meskipun tidak
seekstrim di Inggris dan Swedia yang cenderung mengharapkan untuk lebih
konsrvatif dibandingkan GAAP Amerika Serikat.
Jepang
Data
pada tingkat kerja sama tentang pengaruh perbedaan GAAP Jepang/ Amerika Serikat
sebelum dipastikan atau belum diperoleh karena banyak perusahaan di Jepang yang
terdaftar dalam laporan Amerika Serikat sesuai dengan GAAP Amerika Serikat.
Akan tetapi menrut penelitian oleh Cooke pada tahun 1993 dan ia telah
menyediakan beberapa bukti kasus menarik untuk ditampilkan secara relative
"konservatif" menurut ukuran pendekatan dan perolehan atau pendapatan
Amerika Serikat.
PERBANDINGAN ANALISIS
GLOBAL
Secara keseluruhan
inggris lebih sedikit konservatif disbanding negara-negara lain. Negara-negara
di benua eropa, disisi lain secara bersama-sama didalam suatu kelompok yang
lebih konservatif dibandingkan dengan amerika serikat.
Saran ini penting bagi
pendekata yang berbeda untuk pengukuran akuntansi yang mungkin berlaku
disamping usaha penyelarasan internasional yang dilanjutkan untuk mencapai ha
yang dapat dibandingkan secara global.
PERBANDINGAN AKUNTANSI
INTERNASIONAL DAN PASAR MODAL
Pentingnya
perbedaan pengukuran permasalahan internasional untuk analisis keuangan yang
terkait dengan penyelarasan internasional. Ada satu pertanyaan penting mengenai
bagaiana harga saham bereaks pada laba yang dihitung menggunakan GAAP. Meek
(1983) menunjukkan bahwa harga saham di Amerika Serikat bereaksi untuk
pendapatan asing dalam GAAP. Penelitian dari Pope dan Rees(1992) menunjukkan
bahwa korporasi Inggris yang terdaftar di Amerika Serikat dan juga pelaporan
menggunakan GAAP Amerika Serikat menjelaskan kekuatan kenaikan yang signifikan
dari informasi penyesuaian pendapatan oleh GAPP Amerika Serikat.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERBEDAAN PENGUKURAN
Pertimbangan untuk
perbedaan pengukuran dapat ditemukan dalam lingkungan dan factor budaya yang
mempengaruhi prinsip akuntansi di suatu negara. Di Amerika Serikat dan Inggris,
pasar modal merupakan suatu pengaruh yang dominan dengan kebutuhan informasi
investor memberikan harapan kepada suatu harapan yang lebih optimis terhadap
laba dan karena itu harga saham menjadi lebih tinggi. pada waktu yang sama
prinsip-prinsip akuntansi secara relatif fleksibel, profesi akuntansi secara
relatif tidak terikat pada pemerintah, aturan pajak hanya mempunyai pengaruh
terbatas atas praktek akuntansi. Dasar nilai-nilai kebudayaan cenderung
memotivasi dan menguatkan kekurangan pendekatan konservatif untuk pengukuran
secara keseluruhan.
Di
benua Eropa dan Jepang perpajakan dan sumber keuangan lainnya secara relatif
lebih berpengaruh dibandingkan pasar modal . Negara-negara ini mempunyai suatu
tradisi Kitab Undang-Undang Hukum dan Rencana Akuntansi. Secara umum, otorisasi
pajak memungkinkan pajak hanya bertujuan kepada materi tersebut untuk
pembebanan akun dan untuk pendapatan pajak ketika melaporkan akun tersebut. Ini
cenderung mendorong ke arah aplikasi prinsip akuntansi yang konservatif untuk
melaporkan rendahnya laba untuk tujuan perpajakan. Sebagai tambahan materi
kreditur dan pnjaman keuangan sehubungan hak kekayaan memberikan suatu
pengaruuh konservatif lebih lanjut di dalam menurunkan laba untuk meningkatkan
minat kreditur dan pemilik dana vis-a-vis pemegang saham. Dengan
demikian, para pemakai laporan keuangan di negara-negara tersebut mungkinnlebih
terkait dengan neraca dibandingkan informasi ikhtisar laba rugi yang semakin
konservatif. Black and White (2003) menemukan bahwa informasi neraca etrsebut
memiliki nilai yang lebih relevan dibanding informasi ikhtisar laba rugi di
Jerman dan Jepang.
KONVERGENSI AKUNTANSI
GLOBAL
Alasan
utama untuk mengembangkan standar internasional adalah menentukan tingkat
perbandingan untuk membantu investor untuk membuat keputusan dengan mengurangi
biaya perusahaan multinasional dalam menyiapkan beberapa norma dan pelaporannya.
IASB memainkan suatu peran utama di dalam mengkoordinir dan menyelaraskan
aktifitas keterlibatan para agen dalam menenukan akuntansi dan norma
pelaporannya. Standar IASB juga diharapkan untuk menyediakan suatu model yang
bermanfaat bagi negara berkembang untuk menetapkan standar akuntansi pertama
kali.
Pada
awalnya standar internasional telah dikembangkan lebih fleksibel substansial
untuk menagomodasikan minat nasional yang berbeda, tetapi sejak itu telah
muncul tekanan untuk mengembangkan standar yang lebih seragam untuk memudahkan cross-border
modal yang meningkat dan pasar bursa yang terdafar.
Suatu
inti program yang baku untuk mempromosikan pengembangan tentang keseragaman
standar yang lebih berkualitas telah diaktifkan korporasi dengan organisasi
internasional komisi pengawasan terhadap surat-surat berharga (IOSCO) dan telah
diselesaikan pada tahun 1998. IASB berharap agar pengesahan IOSCO akanmendorong
ke arah suatu pengenalan yang lebih besar tentang norma pelaporan keuangan
internasional dan promosi pemusatan global.
Suatu
pertumbuhan jumlah perusahaan juga merupakan pilihan utama mengikuti standar
internasional, meskipun deminkian, pemenuhan tidaklah selalu sebagai hal yang
menyeluruh dalam praktek ketika diklaim. Tahun 2005 negara-negara Uni Eropa
sudah memutuskan untuk menyetujui standar internasional untuk laporan keuangan
oleh semua perusahaan yang terdaftar.
Komentar
Posting Komentar