Parlemen Negara Irak Ungkap siapa ISIS sebenarnya !
Perwakilan Parlemen Irak dan Parlemen Indonesia melaksanakan pertemuan Bilateral di sela-sela agenda Inter-Parliamentary Union di Jenewa, Swiss. Irak meminta kepada Indonesia agar membantu usaha mereka memerangi ISIS.
Dari
Indonesia diwakili oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Wakil Ketua Badan Kerja
sama antar Parlemen DPR Rofi Munawar. Sementara parlemen Irak diwakili oleh
Aram Syekh Muhammed dan Dhiaa Al-Asadi.
Aram
dan Dhiaa parlemen Irak tidak mau menyebut ISIS sebagai Islamic state atau
Negara Islam. Menurutnya ISIS tidak pantas disebut state atau Negara, karena
istilah State hanya diperuntukan untuk negara yang berdaulat. Di Irak ISIS disebut
dengan istilah Daish atau Teroris yang Cuma mengaku menegakkan Daulah
Islamiyah.
Dhiaa
juga mengatakan bahwa Irak berperang melawan ISIS tidak hanya membela
negaranya, tetapi juga berperang karena memperjuangkan umat muslim di seluruh
dunia.
Parlemen
Irak menyebut ISIS sebagai Daish atau Teroris. Mereka ISIS hanya memperdulikan
kelompoknya sendiri. Siapapun yang berbeda dengan kelompok mereka akan dibunuh.
Aksi kekerasan hingga membunuh orang yang tak bersalah tidak diajarkan dalam
ajaran islam.
Beliau
(Dhiaa) juga berkata bahwa kita tidak boleh menganggap mereka merepresentasikan
islam, dan seluruh dunia tahu bahwa bahwa Daish bukanlah islam.
Lalu
bagaimana ISIS bisa berkembang disana?
Banyak
faktor yang menyebabkan ISIS bisa berkembang disana, salah satunya ada campur
tangan besar adri pemerintah atau negara disana. Posisi ISIS telah terdesak
saat ini, hanya Mosul yang saat menjadi pertahanan terakhir mereka. Tentara
Irak telah mengepung keberadaan ISIS dan tentaranya, namun mereka menggunakan
warga sipil sebagai tameng atau perlindungan luarnya.
Bapak
Aram berkata bahwa Irak meminta dukungan dari anda dan seluruh dunia dalam
memerangi ISIS, dan beliau juga menegaskan kepada kita semua agar tidak
mendengarkan propaganda dari mereka.
Selain
soal ISIS, pemerintah Irak juga meminta Indonesia agar ikut serta untuk
berinvestasi disana. Beliau yakin bahwa Indonesia bisa membawa perekonomian
mereka sembuh lebih cepat.
Wakil
Ketua DPR, Indonesia mempunyai sejarah persahabatan panjang dengan Irak mengenai
warisan budaya dunia, sehingga apa yang terjadi dengan mereka menjadi perhatian
Indonesia juga. Fadli Zon Wakil Ketua DPR berharap masalah mereka segera
selesai.
Sementara
Aram yang sudah mengunjungi Irak menyampaikan bahwa Irak membutuhkan dukungan
dari negara-negara islam seluruh dunia. Setelah lepas dari kepemimpinan Saddam
Hussein Irak belum sempat tumbuh dan keburu terganggu dengan adanya persoalan
ISIS. Dan mereka ingin Indonesia berinvestasi disana tetapi masih terdapat
konflik.
Pemberontak bukanlah ISLAM
Komentar
Posting Komentar