Tips | Mengompakkan organisasi
Organisasi dikatakan kompak jika semua komponen melakukan kinerjanya masing-masing. Organisasi adalah sekumpulan orang mempunyai visi untuk suatu tujuan yang sama. Kompak berarti menyeluruh terhadap semua anggotanya,
Organisasi
membutuhkan kekompakan, karena setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu
organisasi membutuhkan kinerja dari seluruh anggota. Kekompakan dimulai dari
seorang pemimpin yang menjalankan suatu organisasi.
Memang
agak berbeda antara organisasi yang berorientasi laba dan organisasi social atau
nirlaba. Dalam organisasi berorientasi laba, biasanya lebih mudah untuk
dikompakkan karena memang bertujuan menghidupi diri sendiri dalam organisasi
tersebut, tetapi dalam organisasi social atau nirlaba sering sekali
mempermasalahkan suatu kekompakkan, karena sedikit keinginan bulat seseorang
yang memang mau berkiprah dalam dunia social. Kali ini ada beberapa cara
mengompakkan organisasi dengan cara sederhana.
1. Berdirinya
organisasi adalah kesepakatan bersama
Dalam
mendirikan suatu organisasi harus berdasarkan suara bersama, artinya seluruh
komponen yang ada dalam organisasi harus mempunyai satu visi dan satu tujuan
ingin mengembangkan organisasi tersebut. Dengan kata lain, organisasi tersebut
tidak merupakan keinginan satu orang atau dua orang saja.
Jika
organisasi itu sudah beridir agak lama, artinya memang dicetuskan oleh beberapa
orang, maka dalam tim yang baru tersebut harus diadakan perundingan/ penetapan
kembali mengenai pembentukan struktur organisasi dan penyatuan visi, agar semua
anggota bersikap legowo atau siap bertanggungjawab menjalankan organisasi
tersebut.
Dalam
pembentukan struktur organisasi pasti memprioritaskan ketua, karena ketua lah
yang paling berpengaruh dalam organisasi tersebut. Seorang ketua atau pemimpin
harus sudah berpengalaman, orang yang mudah akrab dan rendah hati, serta yang
terpenting adalah kesepakatan bersama atau tidak ada pihak yang tersakiti dalam
penetapan ketua.
2. Buat
dan Ucapkan janji secara serentak
Ketika
proses pengesahan suatu organisasi harus mengucapkan janji yang disaksikan oleh
orang banyak, dan hadirkan orang-orang yang menjadi penasehat atau orang yang
disegani oleh organisasi tersebut.
Dalam
isinya, janji mengatakan bahwa seluruh anggota akan melaksanakan tanggungjawab
sebenar-benarnya. Meskipun tampak seperti formalitas, namun hal itu sangat
penting untuk penggerak dan penggebrak niat dalam hati masing-masing.
3. Pilihlah
the best pilot for each department
Koordinator
sie./department sangatlah penting, karena merekalah yang nantinya akan
mengkoordinir anggota selama kepengurusan. Pilihlah orang yang bertanggungjawab
dan perhatian, artinya bukan orang yang cuek terhadap masalah anggotanya,
karena anggota perlu diperhatikan agar visi dalam hatinya tetap terjaga.
4. Pemimpin
umum atau coordinator harus bersikap perhatian
Perhatian
dalam hal ini adalah mengenali semua anggotanya. Seorang Koordinator harus
mampu dan mengetahui keadaan setiap anggotanya dimanapun dan kapanpun.
Seringlah jalin komunikasi antar koord. ke anggota meskipun hanya sebatas
menanyakan kabar. Biasakan menyebar kata-kata motivasi yang bertujuan
mengingatkan janji awal komitmen organisasi dan berikan kata-kata pencerahan.
5. Adakan
pertemuan rutin setiap department dan seluruh department
Untuk
menjaga komunikasi dan menjalin kemistri serta agar tetap saling mengenal,
adakan pertemuan yang membahas mengenai program kerja dan evaluasi kerja
sebelumnya agar menuju yang lebih baik dan atau lainnya.
Pembahasan
pertemuan tidak harus membahas program kerja, tetapi juga bisa sambil makan
bersama atau hiburan dengan ketentuan pembahasan yang efektif atau jangan
sampai ada waktu yang kosong atau membuat bosan dan yang terpenting tidak
sampai menguras tenaga terlalu banyak, karena akan berdampak pada tingkat
kebosanan pada tingkat selanjutnya.
Dalam
setiap pertemuan, kemoloran waktu paling maksimal adalah 15 menit, karena jika
lebih dari itu, akan menjadi sebuah kebiasaan buruk dan berdampak pada
penurunan semangat bagi anggota lain yang disiplin.
6. Dalam
pertemuan biasakan membahas evaluasi diri
Dalam
pertemuan, perlu sekali membahas kesibukan masing-masing anggota, saling
bertukar masalah dan solusi, biasakan perdamaian bila terjadi konflik.
7. Pemimpin
(umum atau coordinator) harus tegas tetapi tidak kaku
Dalam
hal ini, pemimpin harus mampu bersikap professional, artinya ketika dalam acara
formal pemimpin harus bersikap elegan dan formal juga (tidak cengengesan),
tetapi dalam acara santai pemimpin atau coordinator harus mampu membaur dengan
anggota agar anggota merasa didekati dan di perhatikan oleh pemimpinnya.
Pemimpin
atau coordinator harus bersifat luwes, artinya ketika menemukan kesalahan pada
anggotanya tidak serta merta mengambil langkah tegas seperti member kesan marah
atau suatu sanksi, tetapi ambillah langkah dengan klarifikasi secara baik”.
8. Pemimpin
dan anggota harus mempunyai sifat yang legowo
Seorang
pemimpin harus mempunyai sifat legowo, yaitu sifat menerima kenyataan atau
mengalah untuk kebaikan, artinya pemimpin tidak boleh memaksakan kehendaknya,
biasakan kembalikan kepada anggotanya.
Selain
itu, anggota juga harus bersikap legowo, tidak boleh bersikap keras kepala atau
ibarat kata pendapatnya harus selalu disetujui. Dalam hal ini pemimpin harus
selalu mengingatkan kepada anggotanya agar membiasakan sifat tersebut untuk
menghindari konflik. Setiap ada konflik selesaikan saat rapat atau pertemuan
agar tidak berkelanjutan.
9. Buatlah
baju kebanggan organisasi atau name tag
Baju
kebanggan tersebut berfungsi untuk mendorong tingkat kecintaan seluruh anggota
pada organisasi. Buatlah baju kebanggan yang merupakan paling bagus dan
disetujui semua anggota, agar tidak ada pihak yang merasa tidak pas. Selain itu
bisa membuat suatu identitas seperti nama dada, agar setiap anggota mempunyai
rasa memiliki organisasi.
10. Ciptakan
titik kumpul atau lokasi kesekretariatan atau posko nongkrong
Tempat
ini berfungsi sebagai tempat utama ketika mengadakan kumpul bersama, atau
diibaratkan sebagai rumah organisasi tersebut.
Dalam
posko kesekrtariatan tersebut buatlah papan yang berisi karya-karya maupun
kenangan seluruh anggota organisasi, agar semuanya melihat kenangannya,
sehingga mereka tidak mudah terkecoh dengan perpecahan. Contoh karya seperti
tulisan atau benda.
11. Buatlah
buku anggota
Buku anggota tersebut
berisi data identitas lengkap sebagai data base agar semua anggota mengetahui seluruh
face atau identity rekan-rekannya.Untuk menggerakkan tingkat semangat anggota, dapat dilakukan dengan kompetisi anggota atau pengurus terbaik, pengurus terheboh dan lainnya, sehingga mereka dapat berlomba-lomba untuk mendapatkan apresiasi seperti itu.
Komentar
Posting Komentar